Hehe,, barusan tadi di sekolah ane lagi pelajaran PKN SMP bab Globalisasi choyy.. eiittss !! tapi yang mau gue bahas sekarang itu bukan globalisasinya, tapi salah satu apa yahh?? aduuhh lupaa deh !! (@_@)
Yang jelas ane tertarik sama sesuatu di pelajaran yang ane dapet tadi..salah satunya yaitu Runtuhnya Uni Sovyet yang diakibatkan Revolusi Uni Sovyet broo..jadi pengen tau deh kok bisa yah negara adikuasa itu runtuh, apa yah sebabnya?? loe loe pade juga pengen tau kan? yokk kita simak ,, nyahahaha ! :D
Uni Soviet mulai dibentuk sejak meletusnya Revolusi Rusia pada 25 Oktober 1917.
Revolusi Rusia lahir sebagai reaksi kekecewaan rakyat terhadap Tsar
Nicholas II yang korup. Revolusi digerakkan kaum Bolsyewik yang
berhaluan marxisme di bawah pimpinan Vladimir Ilyich Lenin.
Setelah
Revolusi Bolshevik tersebut, pemerintahan baru terbentuk mengembangkan
filsafat sosialisme dengan transisi dan akhirnya bertahap untuk
membentuk Komunisme. Negara yang diciptakan Bolshevik dimaksudkan untuk
mengatasi perbedaan-perbedaan nasional, dan bukan untuk menciptakan satu
negara monolitik didasarkan pada sistem ekonomi dan politik terpusat.
Tetapi negara yang dibangun di atas ideologi komunis akhirnya berubah
menjadi sebuah negara totaliter, di mana kepemimpinan Komunis memiliki
kontrol penuh atas negara itu.
Ketotaliteran
dirasakan oleh rakyat Uni Soviet dikala kepemimpinan Joseph Stalin.
Dimana semasa tampil di panggung kekuasaan, Stalin sering menindas dan
melenyapkan semua saingan politiknya. Tidak tanggung-tanggung, tokoh
sekaliber Leon Trotsky yang berjasa dalam Revolusi Rusia dipecat dan
dibunuhnya. Stalin mendirikan kamp konsentrasi GULAG sebagai tempat bagi
para pembangkang kebijakan pemerintah dan juga sebagai tempat bagi
orang-orang yang membahayakan kedudukannya. Dia juga mengeluarkan
kebijakan deportasi kepada para etnis-etnis minoritas untuk menempati
wilayah di kawasan Asia Tengah dan Siberia. Kebijakan ini dilakukan
antara tahun 1936 hingga 1952, dengan jumlah kurang lebih 3 juta orang
yang terkena kebijakan deportasi ini.
Tidak
hanya bentuk pemerintahan yang totaliter, penyelewengan atas cita-cita
Marx dan Lenin yang ingin membawa rakyat kedalam bentuk kehidupan
masyarakat tanpa kelas demi kesejahteraan terkubur di bawah
bentuk-bentuk ketidak adilan. Adanya perbedaan upah antara kaum Stakhanovis
(lapisan atas kelas pekerja) dan kaum buruh merupakan cerminan yang
sangat menyakitkan. Dimana dalam waktu beberapa bulan telah muncul satu
lapisan pekerja yang mereka sebut “orang-orang seribuan”, karena
pendapatan mereka melampaui seribu rubel sebulan. Ada pula yang
mendapat lebih dari dua ribu per bulan, sementara buruh dari kategori
rendah seringkali hanya mendapat kurang dari seratus.
Setelah
kepemimpinan Stalin, Uni Soviet dipimpin oleh Kruschev yang
menghentikan sistem komando administrasi-birokrasi yang berjaya pada
masa Stalin. Dia juga mengeluarkan tahanan politik GULAG. Selain itu dia
juga mengeluarkan kebijakan penghapusan GULAG. Banyak keberhasilan yang
terjadi di masa Kruschev, antara lain pengiriman astronot pertama ke
luar angkasa, keterbukaan hubungan diplomasi dengan Negara-negara di
Eropa dan Asia, serta dimulainya perundingan antara Uni Soviet dan
Amerika, meskipun tidak membuahkan hasil yang baik.
Kruschev
mundur dari kursi kepemimpinan pada tahun 1964. Setelah itu, Uni Soviet
mengalami kemunduran dan hal ini merupakan awal dari kehancurannya.
Kruschev digantikan oleh Leonid Breznev, dengan perdana menteri Kosygin.
Kosygin mencoba suatu sistem kebijakan ekonomi dengan tujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama ekonomi pedesaan. Akan tetapi
kebijakannya tersebut berdampak sebaliknya. Pada awalnya, kebijakan
ekonomi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan sebesar 3% antara tahun
1960-1970, akan tetapi setelah itu terjadi kemunduran yang cukup
signifikan. Terjadi urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota.
Sedangkan Breznev membuat kebijakan Dekruschevisasi yang merupakan sebuah kebijkan yang kontra Kruschev. Dia berusaha untuk menguatkan sistem birokrasi pemerintahan.
Tahun
1985, Uni Soviet dipimpin oleh Mikhail Gorbachev. Dia berusaha
membangun Uni Soviet melalui kebijakannya yaitu Glasnost dan
Perestroika. Konsep
reformasi yang dibawa oleh Gorbachev melalui Parestroika (keterbukaan),
berubah menjadi badai yang meruntuhkan pilar utama rezim diktator
partai komunis. Rakyat di negara-negara bagian Uni Soviet bangkit secara
serempak. Kesadaran rakyat atas hak-hak politiknya mulai muncul. Mereka
merasa berhak untuk memilih pemimpin-pemimpinnya, membentuk partai
politik, dan menentukan status daerahnya sendiri melalui referendum.
Sehingga
dapat dikatakan bahwa keruntuhan Uni Soviet akibat dari kegagalan
program Glasnot dan Parestroika. Negara-negara pecahan Uni Soviet yang
sekarang ini terbentuk berkat kebijakan dari Presiden Mikhail Gorbachev
yang mencuatkan Glasnot dan Parestroika. Salah satu isi dari kebijakan
itu adalah negara-negara bagian boleh memisahkan diri dan menjadi negara
sendiri.
Faktor lain yang menjadi penyebab keruntuhan dari Uni Soviet adalah keberhasilan dari liberalisme.
Seperti yang diketahui bahwa Uni Soviet merupakan simbol dari
sosialisme sedangkan AS adalah symbol dari liberalisme. Strategi AS
untuk menghadapi Uni Soviet lewat containment policynya telah berhasil.
Selain itu, negara-negara yang mengikuti bentuk liberalisme mengalami
kemajuan yang pesat. Berbeda halnya dengan sistem sosialisme yang dianut
oleh Uni Soviet di mana telah melahirkan keterpurukan ekonomi yang
berdampak buruk bagi Uni Soviet itu sendiri. Sehingga Uni Soviet pun bubar secara resmi pada 25 Desember 1991.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar